5 Mitos Puasa Ramadhan.

5 Mitos PUASA 
Anda harus berpuasa apapun yang terjadi.
Salah satu mitos paling umum tentang puasa Ramadan adalah Anda harus berpuasa apapun yang terjadi. Puasa selama Ramadan hanya diharapkan dari mereka yang sehat dan cukup baik untuk melakukannya. Jika Anda sakit, hamil, atau menyusui, maka Anda dibebaskan dari puasa. Anak-anak kecil dan orangtua juga boleh tak puasa bila tidak kuat atau tidak memungkinkan kondisi fisiknya. Berikut 5 mitos ketika berpuasa.

1. Pahala ketika tidur siang
Dijelaskan dari beberapa argumen tidur siang dalam puasa dapat membantu kita mendapat pahala. Memang benar,namun tidak semua tidur dianggap pahala. Misalnya tidur dari subuh hingga Dzuhur. Hal ini hukumnya makruh artinya hanya akan mendapat dosa karena tidur yang berlebihan. Sedangkan ketika kita tidur dalam batas wajar misalnya setelah subuh lalu bangun kembali pada pukul enam pagi. Dianggap wajar karena tidak memakan waktu lama untuk tidur. Batas wajar waktu tidur yaitu sekitar 1-2 jam. Maksimal 2 jam adalah waktu yang dianggap cukup lama karena  dapat membuat pusing.

2. Tidak bisa menjalani pengobatan
Berobat selama bulan Ramadan dianggap membatalkan puasa. Padahal sebenarnya, jika memang dibutuhkan dan mendesak, mereka yang menggunakan obat-obatan tertentu, seperti obat tetes mata, tetes telinga, suntikan dan infus uretra diperbolehkan. Namun, obat-obatan yang diminum melalui mulut barulah dianggap membatalkan puasa.

3. Tidak boleh menggosok gigi
Menyikat gigi selama Ramadan tentu saja boleh bahkan diwajibkan. Ramadan adalah bulan mencari kemurnian, baik fisik dan spiritual, sehingga kebersihan fisik sangat didorong.

4. Ramadan hanya tentang puasa dan makanan
Makan dan minum bukan satu-satunya kegiatan yang harus dihindari selama Ramadan. Ada juga fokus untuk menghindari perbuatan dosa yang dilakukan mulut misalnya, memfitnah, bergosip, atau berbohong. Selama siang hari, umat Muslim juga harus menjauhkan diri dari pertengkaran atau amarah, merokok dan seks.

5. Tidak boleh menelan air liur Anda sendiri
Tentu saja tidak mungkin untuk tidak menelan air liur Anda sendiri, karena itu adalah refleks alami. Yang membatalkan puasa adalah menelan air liur orang lain, termasuk mencium pasangan, karena inti dari puasa adalah kemampuan untuk mengendalikan hasrat Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan dan Jajanan khas Tuban

Puisi untuk BUMI

Cara Membuat Nasi Goreng dan Sejarahnya